- Home>
- "Insya Allah... dia yang terbaik" (sebuah kisah yg luar biasa)
Posted by : Sang Pemburu Ilmu
Sunday, November 15, 2015
Bismillah....
Sebuah kisah, mungkin
menginspirasi dan memotivasi.. agar kita bisa lebih memaknai syukur dan sabar
menjadi sebuah keniscayaan yang mampu mengantarkan pada indahnya cinta dari
Sang Pemilik kehidupan. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.. dibalik
penderitaan pasti akan ada kebahagiaan ketika kita mampu bersikap atas kehendak
dan perintahNya...
Bukan dengan mengeluh..
bukan dengan bersedih setiap
saat..
bukan dengan mengobral cerita
duka hati agar mendapatkan simpati...
Tapi bersandar kepadaNya..
berharap kepadaNya.. dan "bershahabat" denganNya..
Karena tiada tempat mengadu
terbaik selainNya..
tiada tempat berharap seindah
kepadaNya.. tiada "shahabat" terbaik selain Dia....
"Sesungguhnya Allah tidak
akan memandang pada rupa-rupamu, bentuk tubuhmu, dan harta bendamu, tetapi
Allah akan memandang kepada hati dan kelakuanmu.”
(HR. Thabrani)
Furqon, sebut saja demikian.
Sosok pemuda luar biasa yang mungkin sempurna merasakan indahnya cinta dariNya.
Walau berupa ujian derita dan kesulitan hidup.. yang mungkin tidak semua orang
bisa menghadapinya dengan begitu ikhlas dan sabar...
Terlahir dengan fisik yang kurang
sempurna, tinggi badan yang tak lebih dari 100 cm, dan 2 pasang kaki yang tidak
sama panjang.. tapi Furqon melalui hari-harinya dengan keikhlasan dan
ketsiqahan tinggi terhadap taqdir Allah untuknya. Tidak pernah mengeluh, atau
putus asa.Tak ada rasa rendah diri, tapi tetap tawadhu dan begitu santun dalam
pergaulannya. Sangat menjaga dirinya terhadap lawan jenis.
Furqon terlahir tanpa tahu siapa
orangtuanya. Tinggal di sebuah panti asuhan, hingga usia SMP. dia mengikhlaskan
dirinya keluar, disaat seharusnya ia menikmati bangku SMA, ia memberikan
tempatnya untuk adik-adik yang datang ke panti asuhan dengan nasib serupa.
Melakoni hidup dengan perjuangan
namun tetap memilih pekerjaan apapun yang halal. Dari seorang tukang sampah,
penjual koran, penjual minuman di pinggir jalan, hingga akhirnya ia mengabdikan
dirinya di sebuah masjid. Allah pun membawanya menjadi seorang aktivis da'wah,
yang tak pernah absen menunaikan amanah, dan selalu menjaga komitmennya nyaris
sempurna. Sering ia yang menjadi motivasi para ikhwan ketika mereka stagnan
dalam kefuturan dan merasa lelah melewati setiap episode perjuangan da'wah.
Ketika satu persatu para ikhwan
menjalankan amanah, menggenapkan setengah dien.. Furqon tidak pernah memaparkan
kegundahannya. Walaupun semua tahu, Furqon juga hanyalah manusia biasa,
laki-laki biasa.. yang Allah karuniakan keinginan untuk bisa membentuk mahligai
rumah tangga bersama wanita shalihah. Namun, sepertinya Furqon mencoba untuk
"tahu diri" dengan keadaan dirinya. Maka dia pun tidak pernah
menguataran keinginannya, bahkan walau hanya dengan kata-kata "
kiasan".
Suatu ketika, pernah ia ditanya.
Adakah kriteria akhwat yang dia kehendaki sebagai istri? Furqon hanya tersenyum
malu. Jawabannya saat itu , "Allah lebih tahu yang terbaik untuk saya,
menikah atau tidak.. Rasanya tidak berhak saya meminta atau menentukan.. karena
sudah terlalu banyak nikmat Allah untuk saya..."
Subhanallah...
Semua tetap berusaha , berikhtiar
menemukan taqdir siapa pendampingnya. Walau berkali-kali pula terpaksa harus
menahan rasa. Memang tidak bisa memaksa para akhwat yang belum siap menerima
kondisinya. Karena, bagaimanapun juga.. pernikahan pada akhirnya harus
terangkum kecenderungan antara 2 pihak yang akan melakukannya.
Tapi janji dan Cinta Allah memang
tak bisa menjauh dari hamba-hambaNya yang ikhlas dan selalu bersyukur atas
semua taqdir yang ditetapkan padanya. Seorang akhwat shalihah, dengan fisik
sempurna, nyaris tanpa cela.. yang bisa saja memilih seorang ikhwan yang sekufu
dengannya.. atau lebih dari itu, namun, pada akhirnya mengazzamkan diri,
mengikhlaskan diri untuk menetapi taqdir, menjadi bidadari untuk seorang akh
Furqon.
Melewati proses meyakinkan diri..
berkali-kali dicoba untuk berfikir ulang memastikan keputusannya. Dengan
menjelaskan detail bagaimana dan seperti apa Furqon sebenarnya.. juga kepada
keluarganya. Dan kehendak Allah memang tidak pernah kita bisa menduganya.
Aisyah, sebut saja demikian, menjawab dengan mantap, "INSYA ALLAH... DIA
YANG TERBAIK". "Saya tidak melihat dari fisiknya.Tapi saya melihat
ada mutiara indah dari Allah yang akan bersinar bersama saya di dunia dan akan
mengantarkan saya bersamanya ke surga, InsyaAllah..."
Sekali lagi.. rekan-rekannya
hanya mampu bertasbih, bertakbir dan bertahmid. Pun dengan Furqon setelah
diberitahukan tentang hasilnya. Seketika airmatanya mengalir deras.Terangkai
dengan sujud syukur yang begitu lama...
Indahnya karunia kesabaran dan
keikhlasan seorang hamba...
Aisyah, mungkin mutiara yang
memang diperuntukkan untuk seorang "mutiara" Furqon. Ia menjadi sosok
akhwat yang begitu luar biasa.. bukan hanya mengkondisikan dirinya.. tapi mampu
mengkondisikan keluarganya.. walau harus dengan perjuangan yang berat untuk
bisa meyakinkan mereka bisa menerima Furqon.
Selanjutnya.. semua proses itu
berlangsung dengan indah.. Dan semua yang mengetahuinya pun tak lepas terus
melafadzkan tasbih dan syukur..
Betapa Allah tak pernah
melalaikan hamba-hambaNya yang ikhlas ..
tak mudah mengeluh dan memiliki
keyakinan utuh kepada Nya..
MenjadikanNya satu-satunya tempat
mengadu..
tempat bersandar dan tempat
memasrahkan asa dan keyakinan...
Furqon dan Aisyah menjadi
mutiara-mutiara indah yang mungkin keelokannya tak semua bisa melihat dengan
jelas..
Tapi Allah, tak pernah salah
memilih makhluknya menjadi mutiara-mutiara penuh cahaya..walau ia berkubang
dalam lumpur "kekurangan"...
Mereka tetaplah mutiara.. Hingga
detik ini, sekian tahun Allah mengumpulkan mereka dalam mahligai pernikahan..
Mereka tak pernah berubah... Semakin kokoh dalam biduk rumah tangga.. semakin
kuat saling mendukung.. tak surut dalam setiap perjalanan da'wah.. dan telah
terlahir mutiara-mutiara indah dari mereka .. yang begitu santun, tawadhu,
cerdas dan Insya Allah, mereka azzam-kan menjadikan mutiara-mutiara itu bagian
dari pengusung da'wah , dai-daiyah yang menjaga Al Qur'an dengan hafalannya...
Subhanallah...
Mereka bisa.. Maka kita yang
diberi kelebihan , sudah seharusnya juga bisa.. InsyaAllah.. Biidznillah..
Semoa Allah memberkahi mereka...
Dan semoga kita pun bisa menjadi mutiara seperti mereka...
Aamiin...
"Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (dari urusannya), dan memberinya rizki dari arah yang tidak
disangka-sangkanya".[QS. At Thalaq: 2 - 3]
Wallahu Ta'ala A'lam Bishowab
[Terima Kasih Bapak Penjaga
Masjid... atas paparan kisahnya]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
fa
ReplyDelete